Buruh Jatim Terus Diperbudak, Golput Di Luar Negeri Tetap Tinggi



SBMI JATIM, Surabaya - Hal-hal yang sudah menjadi rahasia umum, perlindungan BMI berbeda dengan isi kontrak kerja. Ketika Perusahaan pengirim BMI terus merekrut sebanyak mungkin BMI dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, kontrak kerjanya hanya bagus sebatas hitam di atas putih. Tetapi ketika BMI sudah sampai di negara penempatan, kondisinya jauh dari apa yang seharusnya tercantum dalam perjanjian kerja. 

“Hak-hak Buruh Migran baik itu upah, tunjangan bahkan hari libur tidak sesuai dengan apa yang tertulis di kontrak kerja. Bisa dikatakan bahwa tidak ada jaminan yang bisa digunakan BMI akan menerima semua haknya. Semua negara tujuan tidak menjamin hak buruh Indonesia untuk dipenuhi",   tegas Anis Sadah Ketua DPW SBMI Jatim di bilangan Simo Surabaya.

BMI di Arab Saudi yang berada di kolong jalan tol kondisinya sangat memprihatinkan. BMI yang punya seorang anak yang sudah enam bulan tinggal di pengungsian ada yang sakit dan akhirnya meninggal. Sementara kasus penembakan yang terus terjadi terhadap BMI di Malaysia, jasadnya menjadi kejadian rutin tahunan yang terus dipulangkan ke NTB (Nusa Tenggara Barat).

“Semua kasus, tidak bisa dilihat satu per satu. Tetapi secara keseluruhan, semua kasus hampir sama, yaitu tidak ada perlindungan sejati dari pemerintah Indonesia dan pemerintah negara tujuan terhadap buruh Indonesia yang dikirim bekerja ke luar negeri. Buruh terus diperbudak dan tanpa perlindungan, jangan salahkan Golput adalah sikap perlawanan kami," simpul Pokemon kepada Meja Hijau.com saat Munas SBMI di Bogor.”

Pengusaha Sibuk Bercaleg
Dari situasi Pemilu Legislatif kemarin kami mendapati banyak pemilik perusahaan pengirim Buruh ke luar negeri di Jawa Timur ikut pemilu tapi anehnya tidak bisa memberi keterangan terkait update dengan kasus-kasus buruh di luar negeri.

“Saya sedang sibuk kampanye Caleg (calon legislatif) di Pekalongan (Jateng), belum bisa kasih komentar,” ujar Marlinda Irwanti mengatakan kepada media. 

Disaat yang lain Marlinda mengaku sedang berada di bandara untuk melanjutkan kampanyenya, “Saya nggak bisa bicara di pesawat, lain kali saja ya.”
Leave a Comment

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Comments